.jpg)
.jpg)
The Secret of the Silver Key.
Giovanni Michaela Syallom Cherry .C.
13 TH
Kota Malang
Guru
Saya orang yang pemalu dan suka bergaul, tetapi juga bisa serius ketika diperlukan
Masa remaja adalah fase kehidupan yang penuh dengan perubahan, penemuan, dan tantangan. Di usia ini, seorang remaja mulai mencari jati diri mereka, mencoba memahami siapa mereka sebenarnya di dunia yang semakin kompleks. Mari kita ikuti perjalanan seorang remaja bernama Dika, yang berusaha menemukan tempatnya di tengah berbagai pengaruh dan harapan.
Dika, seorang siswa kelas dua SMA, merasa terjebak di antara harapan orang tua, tuntutan sekolah, dan tekanan dari teman-temannya. Di satu sisi, ia ingin memenuhi ekspektasi orang tua yang menginginkan dia masuk universitas ternama. Di sisi lain, Dika juga ingin mengejar passion-nya dalam seni musik, sesuatu yang sering dianggap kurang serius oleh orang-orang di sekitarnya.
Selama berbulan-bulan, Dika merasa bingung. Ia mulai mengeksplorasi berbagai kegiatan di luar sekolah, dari bergabung dengan komunitas musik hingga mengikuti kelas seni. Di sinilah Dika mulai merasakan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya, meskipun banyak orang yang skeptis terhadap pilihannya.
Perjalanan Dika tidak selalu mulus. Ia sering menghadapi kritik dari teman-temannya yang lebih memilih jalan "aman" dengan fokus pada akademis. Namun, dukungan dari beberapa teman dekat dan guru seni membuatnya merasa diperhatikan. Mereka mendorong Dika untuk berani tampil di acara sekolah dan menunjukkan bakatnya.
Satu pengalaman berharga datang ketika Dika diundang untuk tampil dalam sebuah acara lokal. Momen itu menjadi titik balik bagi Dika. Ia menyadari bahwa keberanian untuk menunjukkan siapa dirinya adalah langkah penting dalam menemukan jati diri.
Di tengah perjalanan ini, Dika juga harus berurusan dengan ketidakpastian tentang masa depannya. Ia sering merasa cemas dan ragu apakah pilihannya akan membawanya ke arah yang benar. Namun, Dika belajar bahwa ketidakpastian adalah bagian dari proses. Ia mulai merangkul kegagalan dan melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Dika juga belajar pentingnya menjaga keseimbangan antara akademis dan passion-nya. Dengan mengatur waktu dengan bijak, ia berhasil mendapatkan nilai yang baik di sekolah sambil tetap aktif dalam dunia musik. Ini memberinya rasa pencapaian yang mendalam.
Pada akhirnya, perjalanan Dika bukan hanya tentang mencari bakat atau prestasi, tetapi juga tentang menemukan siapa dirinya yang sebenarnya. Ia belajar untuk mencintai diri sendiri dan menghargai proses. Dika menyadari bahwa jati diri bukanlah sesuatu yang ditemukan dalam satu malam, tetapi merupakan perjalanan yang terus berkembang seiring waktu.
Masa remaja mungkin penuh dengan kebingungan dan tantangan, tetapi setiap langkah yang diambil adalah bagian dari perjalanan menuju dewasa. Seperti Dika, setiap remaja memiliki cerita unik yang layak untuk dijelajahi dan dirayakan.
Estetika, sebagai cabang filsafat, mengeksplorasi sifat keindahan dan pengalaman estetis, berhubungan erat dengan epistemologi, yang menyelidiki asal usul, sifat, dan batasan pengetahuan. Dalam seni kontemporer, pemahaman tentang keindahan sering kali dibingkai dalam konteks teori dekonstruksi, di mana makna tidak hanya dikonstruksi, tetapi juga didekonstruksi oleh interaksi penonton dan konteks sosial.
Intertekstualitas mengacu pada hubungan antara teks-teks yang berbeda dalam karya seni, sementara intermedialitas menyoroti penggunaan berbagai media (seperti seni lukis, video, dan instalasi) dalam satu karya. Ini menciptakan pengalaman estetis yang kompleks, di mana penonton diharapkan untuk aktif mencari makna, sering kali melalui pendekatan postmodern yang menantang hierarki dan norma.
Banyak seniman kontemporer menggunakan seni sebagai medium untuk kritik sosial, menggambarkan isu-isu seperti identitas, kekuasaan, dan globalisasi. Representasi dalam konteks ini dapat dipahami melalui lensa teori poskolonial, yang menyoroti bagaimana narasi dominan membentuk persepsi kita tentang budaya dan identitas.
Fenomenologi, yang dipelopori oleh Edmund Husserl dan lebih lanjut oleh Maurice Merleau-Ponty, menekankan pentingnya pengalaman langsung. Dalam seni, pengalaman sensorik menjadi kunci untuk memahami makna. Seniman menciptakan ruang di mana penonton dapat merasakan kehadiran dan keterhubungan, mengaburkan batas antara subjek dan objek.
Ontologi seni mengkaji keberadaan karya seni itu sendiri. Apakah sebuah karya seni memiliki identitas yang terpisah dari konteks sosial dan budaya di mana ia diciptakan? Dalam banyak kasus, konsep ini diperdebatkan dalam ranah teori seni kontemporer, di mana beberapa berargumen bahwa makna karya seni ditentukan oleh konteks dan interaksi sosial, bukan hanya oleh bentuk dan teknik.
Pemahaman seni kontemporer membutuhkan pendekatan multidisipliner, menggabungkan filosofi, teori kritis, dan pengalaman personal. Melalui analisis mendalam dan interaksi dengan karya, penonton dapat menemukan lapisan-lapisan makna yang tidak selalu terlihat pada pandangan pertama.
.jpg)
The Secret of the Silver Key
In the quiet village of Everbrook, nestled between rolling hills and ancient forests, there was a quaint little shop known as "The Curiosity Corner." It was run by a kind old man named Mr. Whitaker, who had a special gift for finding the most unusual and fascinating objects. Among the items in his shop were dusty old books, curious trinkets, and mysterious keys.
One rainy afternoon, a young girl named Lily wandered into the shop, escaping from the cold. Lily was an adventurous soul with a keen eye for hidden treasures. She had often heard stories about the magical secrets that might be found in The Curiosity Corner but had never visited until that day.
As Lily browsed through the shop, her attention was drawn to a small wooden box tucked away on a high shelf. It had intricate carvings of vines and flowers, and in the center of the lid was a small silver key embedded with tiny, sparkling gems. Intrigued, Lily asked Mr. Whitaker about the box.
"Ah, that box," Mr. Whitaker said, his eyes twinkling with mystery, "has been in my family for generations. It is said to hold a great secret, but only to those who are pure of heart and brave of spirit."
Lily’s curiosity was piqued. "Can I try to open it?" she asked, her heart racing with excitement.
Mr. Whitaker handed her the key, and Lily carefully placed it into the lock on the box. To her amazement, the key turned smoothly, and the lid opened with a soft creak. Inside the box was an old, worn map and a small, delicate locket.
The map showed a route through the forest, leading to a location marked with an "X." Lily’s adventurous spirit could not resist. She thanked Mr. Whitaker and set off on a quest to follow the map.
The forest was dense and misty, with towering trees and winding paths. As Lily ventured deeper, she encountered various obstacles—a rickety bridge over a rushing stream, a maze of thorny bushes, and a dark cave. But with determination and cleverness, she overcame each challenge, guided by the map and her intuition.
At last, Lily arrived at the spot marked with an "X." There, hidden beneath a large, ancient oak tree, was a small wooden chest. Her heart pounding with anticipation, she opened the chest to find a beautifully crafted silver necklace with a heart-shaped locket.
Inside the locket was a tiny portrait of a young couple. There was also a note that read:
"To the one who finds this, know that love and courage are the greatest treasures. This locket belongs to those who cherish both."
Lily felt a warmth spread through her heart. She realized that the true magic of the silver key was not in the treasure itself but in the journey and the lessons learned along the way.
Returning to the village, Lily shared her adventure with Mr. Whitaker, who smiled knowingly. "You have proven yourself to be both brave and kind-hearted," he said. "The locket is now yours, a reminder of your journey and the values you discovered."
Lily cherished the locket and wore it always, a symbol of her adventure and the secret of the silver key. The story of her quest became a beloved tale in Everbrook, reminding everyone that the greatest treasures are found within our own hearts.
And so, Lily continued to explore, always carrying with her the lessons of love and bravery she had learned from the secret of the silver key.
.jpg)
link pendaftaran :FORM PENDAFTARAN
selengkapnya: PPDB 2025 – 2026
MOTO
Berkembang dalam Iman, berkarya dalam kasih.
VISI
Membentuk komunitas pendidikan yang unggul, kasih, bermartabat, berbudaya lingkungan dan berwawasan global.
MISI :
SASARAN :
mulai dari kelas 7A hingga 7E yang dilakukan pada hari sabtu untuk kelas 7A,B,C sedangkan minggu untuk kelas 7D dan E
kegiatan ini dilakukan untuk merekat kan hubungan antar kelas dan guru
kelas 7E membuat Motivasi kelas
BABYMONSTER adalah girl grup Korea Selatan beranggotakan tujuh orang yang dibentuk oleh YG Entertainment. Grup ini dibentuk melalui program reality survival “Last Evaluation” dan debut dengan enam anggota (dengan Ahyeon yang sedang hiatus karena masalah kesehatan) pada 27 November 2023, dengan singel digital “Batter Up.”
